Setelah beberapa hari menyempurnakan rencana perjalanan dan itinerary buat trekking ke EBC atau EBC+ABC (…tergantung sponsor hehehe) dimana saya dipaksa untuk mencari sebanyak mungkin referensi dari artikel, catatan perjalanan atau cerita teman yang sudah pernah kesana. Alhamdulillah, di pagi yang mendung ini semuanya selesai. Tapi mudah-mudahan saya tidak kena mendung ketika di Lukla nanti, selesai dari EBC dan hendak balik ke Kathmandu.
Oiya, saya baru tahu sekarang, ternyata Nepal punya banyak jalur trekking lho. Bukan cuma Everest dan Annapurna saja. Tetapi ada juga jalur trekking lain yang perlu izin khusus memasukinya (restricted) atau jalur yang baru dibuka (newly opened). Jalur trekking yang perlu izin khusus, dari pemerintah Nepal, biasanya karena melewati atau mengunjungi daerah yang memiliki adat istiadat serupa dengan penduduk Tibet. Dimana kehidupan mereka masih benar-benar mempertahankan tradisi nenek moyangnya berabad-abad lalu. Trekking ke melewati atau mengunjungi daerah ini harus mengikuti paket trip oleh Trekking company yang ditunjuk pemerintah Nepal.
Jalur-jalur trekking ini menawarkan pemandangan alam, pengamatan adat istiadat dan budaya, flora fauna dan tentu saja dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Beberapa jalur trekking ini juga sama sekali tidak melewati pedesaan dengan penginapan sehingga kita diharuskan untuk berkemping sepanjang perjalanan.
Berikut ini saya mau share jalur-jalur anti mainstream tersebut yang bisa kalian coba suatu saat. Jalur-jalur berikut ini termasuk jalur trekking terbatas (restricted) atau harus dengan izin khusus.
- Tsum valley area merupakan lembah tersembunyi di daerah Gorkha bagian utara yang meliputi Budha himal dan Himal chuli di barat, Ganesh himal di selatan dan Sringi himal di utara. Lembah ini dikelilingi oleh Ngula Dhoj Hyang pass (5093m) di sebelah barat dan Yamdro Pass (5326m) di utara. Penduduk sepanjang jalur ini berasal dari Tibet dan menganut ajaran Bon Po. Jalur trekking dimulai dari Arughat menyusuri sungai Budi Gandaki hingga mencapai Ganesh Himal. Trekking ke Tsum valley biasanya dilakukan dalam 13 hari.
- Manaslu circuit merupakan salah satu jalur trekking yang paling mengagumkan dan menantang di Himalaya. Jalur ini menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dan explorasi perpaduan berbagai macam budaya dan adat istiadat penduduknya dari etnis Nepal dan etnis Gurung, Magar, Tamang dan Bhotias yang merupakan keturunan Tibet. Penduduk didaerah ini belum terpengaruh budaya luar dan masih mempertahankan gaya hidup seperti pendahulunya ratusan tahun yang lalu. Trekking ke Manaslu circuit biasanya dilakukan dalam 18 hari.
- Kanchanjunga Base Camp merupakan jalur trekking yang terdiri dari hutan dan gletser dengan beberapa puncak-puncak es tertinggi dan terkenal memiliki pemandangan terindah di dunia. Dibandingkan dengan jalur trekking lainnya, trekking kesini dari awal sudah tersa sekali tantangannya. Jalur ini melewati desa dan daerah pertanian yang indah selama semingguan lebih sebelum mencapai desa tertinggi di Ghunsa. Perlu waktu 4 hari lagi untuk mencapai bagian utara Pang Pema base camp (5100m). Disini pemandangan gunung Makalu, Chamlang, Everest, Jannu dan Kanchanjunga yang sangat..sangat indah sudah bisa dinikmati. Di daerah ini kehidupan alam liar nya juga masih sangat terjaga, kita bisa melihat rusa jebat dan domba biru juga flora endemic yang sangat langka dengan 30 jenis rhododendrons and 69 jenis anggrek. Trekking ke Kanchanjunga basecamp biasanya dilakukan dalam 18 hari.
- Lower Dolpo merupakan salah satu jalur trekking menjelajahi daerah Dolpo yang merupakan wilayah ujung barat Nepal. Jalur trekking ini masuk kedalam area taman nasional Shey Phoksundo dimana kita akan mengexplore pemukiman kuno, danau Shey Phoksundo dengan airnya yang berwarna kebiruan, biara-biara terpencil dan tentu saja flora faunanya. Masyarakat daerah sini juga masih menganut ajaran kuno Bon Po dan hidup bertani. Jalur trekking melewati daerah hutan, ngarai terjal di dataran tinggi tandus dekat perbatasan Tibet. Pada musim panas, kita akan menjumpai rombongan yak dan domba melewati lembah Dolpo pada rute perdagangan melalui Himalaya untuk melakukan perdagangan di perbatasan trans Himalaya antara Nepal dan Tibet. Selama trekking ke Lower Dolpo kita akan berkemping dan biasanya dilakukan dalam 23 hari.
- Upper Dolpo merupakan jalur trekking didaerah Dolpo yang panjang dan jarang dilalui. Sampai saat ini hanya sedikit turis biasanya ahli anthropologi atau geografi yang pernah mengunjunginya karena seluruh daerah ini tertutup sampai tahun 1989. Trekking kedaerah ini menawarkan pengalaman budaya Nepal yang eksotis dan tentu saja pemandangan alamnya meliputi puncak gunung Kanjiroba, danau Phok Sumdo dan es Dhauligiri yang menarik. Trekking ke Upper Dolpo juga mengharuskan untuk berkemping, biasanya dilakukan selama 17 hari.
- Upper Mustang atau The Forbidden Kingdom, merupakan dataran tandus yang terletak jauh dan terpencil di utara Annapurna dan Dhaulagiri berdampingan dengan perbatasan Nepal dan dataran tinggi Tibet. It is a destination cherished in the imaginations of connoisseur trekkers, who prefer to undertake a journey with a difference into the kind of lands which cannot be encountered anywhere else in the world. The trip to Upper Mustang begins with the flight to Jomsom from Pokhara and then the trek continues onward destination. Masyarakat yang tinggal didaerah ini membangun rumahnya dari tanah dan mereka masih teguh mengikuti semua cara hidup orang Tibet selama berabad-abad. Disini kita bisa mengeksplore gunung-gunung yg diselimuti salju dan bukit tandus hingga ke dataran tinggi Tibet yang luas. Angin dingin yang bertiup kuat selama ribuan tahun melalui ngarai yang sempit meninggalkan jejak erosi pada bebatuan yang akhirnya membentuk formasi bebatuan yang sangat indah. Di jalur trekking ini kita juga bisa mengunjungi kota berdinding Lo Manthang¸ yang dianggap sebagai rumah dari Raja Mustang. Trekking ke Upper Mustang biasanya dilakukan dalam 13 hari.
Di tulisan berikutnya nanti saya share jalur-jalur trekking di Nepal yang baru dibuka. Biasanya kalau baru dibuka jalur tersebut cenderung masih alami, bersih dan tentu saja belum banyak yang mengunjunginya.