Gunung Argopuro dengan jalur pendakian terpanjang se-pulau jawa ini memiliki ketinggian 3.088 m. Dimana para pendaki harus menempuh jarak sekitar 63 km untuk menuju ke puncak atau 4-6 hari perjalanan. Gunung ini berada dalam kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang memiliki luas hampir 15 ribu hektar. Masih banyak hewan liar yang ada di hutan Argopuro dan tak jarang yang tanpa malu-malu melintas di jalur pendakian. Hingga saat ini ada dua jalur pendakiannya yaitu Baderan dan Bremi. Selain memikat karena keindahan alam, pesona puncak gunung ini memang cantik dengan pemandangan Cikasur, runtuhan Candi Rengganis, hingga danau taman hidup. Danau taman hidup ini berada di lembah Gunung Argopuro. Mitosnya, danau ini merupakan tempat favorit Dewi Rengganis. Di tepian danau terdapat padang ilalang yang sangat luas yang membuatnya terlihat menarik. Area ini pun menjadi tempat yang pas dalam paket wisata Gunung Argopuro yang memiliki hobi fotografi. Di sekitar danau para pendaki tidak hanya bersantai, biasanya mereka memutuskan untuk mendirikan tenda. Nah, jika ingin berkunjung ke sini, bisa dengan paket wisata Gunung Argopuro, pendakian bisa dimulai dari Desa bremi, Kecamatan Krucil, Kota Probolinggo, dengan berjalan kaki kurang lebih 7 jam.
Lewat Cisentor yang merupakan salah satu pos di jalur pendakian Gunung Argopuro yang ditandai dengan adanya sebuah gubung dan satu sungai, perjalanan akan semakin penuh dengan tantangan. Medan seperti roller coster, naik turun melingkar pegunungan. Menuju kawasan Rawa Embik, perjalanan akan dihiasi dengan bunga-bunga di pinggir jalur pendakian sembari sesekali tanaman Edelweis yang merupakan tanaman khas pegunungan akan muncul. Sekitar dua jam perjalanan dalam paket wisata Gunung Argopuro akan tiba di Rawa Embik. Rawa Embik sendiri merupakan sebuah kawasan yang mirip dengan Cikasur, yakni sebuah sabana dengan sebuah sungai kecil. Hanya saja sabana di Rawa Embik tidak seluas di Cikasur. Baru 1,5 jam kemudian, sampailah pada hamparan batuan vulkakik putih keabu-abuan di puncak Renggis. Menurut cerita, puncak renggis inilah yang menjadi tempat menyepi Dewi Renggis yang merupakan putri raja Majapahit terakhir, Raden Brawijaya, saat melarikan diri di Gunung Argopuro.
Sementara puncak tertinggi Gunung Argopuro, berada sekitar 200 m arah selatan puncak Rengganis. Puncak itu bernama Minak, Jinggo atau Puncak Argopuro, ditandai tugu ketinggian (triangulasi) yang merupakan bagian dari ‘Die Triangulation von Java, karya Dr Oudemans (1897). Tugu ini sekaligus menjadi salah satu tanda batas kabupaten antara Situbondo dan Probolinggo di Jawa Timur.
Secara Geologi, Gunung Argopuro merupakan gunung berapi mati yang dibentuk oleh endapan gunung api kuarter tua sekitar dua juta tahun silam. Letak Argopuro diapit oleh gunung populer yakni Semeru (3.676 m) dan Raung (3.332 m) sehingga turut menjadikannya sebagai gunung yang tak kalah populer pula dikalangan pendaki. Argopuro dikenal sebagai gunung yang memiliki beberapa puncak dan penuh akan misteri. Ditemukannya sisa-sisa bangunan menyerupai pura disebut sebagai petilasan raja yang setelah turun tahta memutuskan menjadi pendeta. Sementara tumpukan batu di titik tertinggi puncak Rengganis dikenal sebagai tempat bertapa Dewi Renggis, putri sang raja yang juga menjadi pertapa.
Di alun-alun Besar Sikasur (2.279 m) terdapat sisa-sisa bangunan yang diduga peristirahatan atau villa para keluarga Belanda jaman dulu. Hal lain yang memperkuat dugaan ini, adalah tumbuhnya beberapa jenis bunga berwarna-warni yang bukan spesies endemic kawasan Argopuro. Mungkin sengaja ditanam di masa lalu.