Menikmati Danau Cantik Lainnya Di Gunung Indonesia

Menikmati Danau Cantik Lainnya Di Gunung Indonesia

Kawah Kelimutu

Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan warna-warni kawah mencerminkan aktifnya geologi Kelimutu. Warna hijau muda di kawah pertama, Kawah Tiwu Nuamuri Koo Fai (arwah muda-mudi) dipengaruhi warna belerang, umumnya kawah gunung api lainnya. Di sebelahnya, kawah Tiwu Ata Polo (arwah tukang tenung), coklat kemerahan karena ion unsur besi bereaksi dengan zat lain yang naik dari dasarnya. Sementara Kawah Tiwu Ata Bupu (arwah orang tua), hijau tua karena pantulan warna cemara gunung yang mengelilinginya.

Kawah Kelimutu menyajikan pemandangan yang sangat mempesona dan begitu indah sehingga mampu menjadi daya tarik pengunjung dalam paket wisata pendakian. Menyaksikan panorama keindahan matahari terbit dari Danau Kelimutu juga merupakan suatu pilihan yang tepat.

Puncak Jaya

Glaser Meren dulunya merupakan medan es pertama sebelum mendaki kolom es penghubung ke padang es di dataran Puncak Jaya (4.862 m) sekarang telah musnah berikut kolom esnya. Kolom es itu merupakan bagian es tercuram di sana. Pendaki bisa belajar bagaimana melakukan pengamanan dalam pemanjatan es. Kini, hanya moraine – endapan tanah yang terbawa glasier-berbatuan coklat kekuningan tersisa di sana.

Menghilangnya es membuat rute pendakian berubah. Kini lebih mudah dilakukan dengan bermalam di tepi batas es. Dari kemah induk di Lembah Danau-Danau, untuk melanjutkan pendakian ada 2 pilihan rute: pertama, lewat padang salju, kedua lewat padang moraine. Jika lewat padang salju, Anda harus mengenakan crampon (cakar es) dan bila melewati moraine tidak perlu memakainya, namun harus memutar. Rute memutar ini bisa mencapai 3 – 4 jam, lebih lama 1 jam daripada rute melewati es. Trekking di salju, secara teknis tak terlalu sulit, hanya tetap melakukan teknik moving together – berjalan bersama dengan terikat tali pengaman satu sama lain – untuk menghindari jebakan crevasse (rekahan es cukup dalam) yang tidak diinginkan.

Pemandangan terbuka di puncak jaya hanya bertahan sampai pukul 09.00 waktu setempat, akan terlihat hamparan Pegunungan Jaya Wijaya yang menawan, Puncak Carstensz, Dataran Tinggi Kemabu, Danau Larson hingga Tambang Grasberg milik Freeport dan Gunung Idenburg.

Gunung Tujuh

Danau Gunung Tujuh berada di seberang Gunung Kerinci, gunung yang memiliki ketinggian 2.735 mdpl. Kawasan Gunung Tujuh dipisahkan oleh jalan raya yang menghubungkan Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dengan Muara Labuh Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Untuk mencapai Danau Gunung Tujuh peserta dalam paket wisata pendakian harus melalui Jalan setapak yang menurun tajam. Di tempat inilah akan terlihat keajaiban alam. Sebuah danau dengan panjang sekitar 4 km dan lebar 3 km membentang didepan mata. Rasa lelah dan basah akan keringat akan terbayarkan ketika dapat menikmati air danau dengan merenanginya. Suasana hangat makin terasa saat menjelang malam, saat purnama muncul di balik gunung tujuh akan menjadi sebuah pemandangan yang tak lekang dari ingatan.

Telaga Sarangan

Dimasa penjajahan Belanda, kawasan Sarangan yang berada di ketinggian 1.287 mdpl merupakan satu dari lokasi tertirah favorit mereka di Jawa. Hingga sekarang Telaga Sarangan tetap mempertahankan nuansa klasiknya. Hotel-hotel, penginapan dan resto di tepian menghasilkan bayang-bayang diatas telaga, berlatar belakang pepohonan cemara terkesan seperti Little Switzerland. Menjelajah Telaga Sarangan berkeluasaan sekitar 30 ha serta kedalaman 28 m dapat dilakukan dengan menyewa sepeda air berbentuk bebek. Telaga Sarangan berada di lereng timur Gunung Lawu (3.265 m) sebuah stratovolcano non aktif yang terakhir beraktifitas pada tahun 1885.

Menuju air terjun Tirtosari dapat dilakukan dengan berjalan kaki 2,5 km kearah barat telaga Sarangan. Berada di tengah alam hijau, jauh dari hiruk pikuk kota dan menjumpai jajaran cemara, dinginnya kabut pegunungan serta limpahan air Tirtosari “memecah’ di atas bebatuan membuat jiwa akan merasakan relaksasi alami.

Kawah Ijen

Kawah Ijen (2.368 m) terletak di Gunung Ijen, Jawa Timur menjadi daya tarik wisatawan nusantara mau pun wisatawan mancanegara. Di dasar Kawah dengan paket wisata pendakian tidak hanya dapat menikmati panorama alam, tetapi bisa juga menyaksikan kegiatan dari para penambang di sana. Pipa besi mengalirkan uap fumarole kemerahan dari kawah. Ketika terkena udara luar dan mendingin, wujudnya membeku menjadi bongkahan kuning. Para penambang memotong-motong untuk dimuat dalam keranjang dan diserahkan ke pos pengumpul.

Kabut belerang Kawah Ijen membuat para penambang terlihat bagai bayang-bayang. Sementara cerukan air berwarna turquoise dengan derajat keasaman tinggi terlihat menawan. Dinding kaldera membentengi, berlatar belakang gunung ijen (2.799 m), Merapi (2.800 m) dan Raung (3.332 m).

Gunung Api Banda

Sebuah pemandangan luar biasa akan di temukan di gunung api yang tingginya tidak sampai 1000 m. Mata dimanjakan dengan keluasan pemandangan sampai 360°, untuk melihat deretan kepulauan Banda di tengah birunya lautan. Saat pandangan mengarah ke Pulau Banda Besar, terlihat Benteng Belgica yang berdiri kokoh. Saksi bisu sejarah peperangan rakyat setempat melawan penjajah kolonial.

Pendakian Gunung Api Banda menjadi sebuah perjalanan panjang. Awal pendakian, jalur landau dengan elevasi kurang dari 30°, sekitar 15 menit akan tampak pos awal di kiri jalur setapak. Lepas pos pertama, vegetasi masih lebat, kemiringan tanjakan mencapai 30-45°. Makin mendekati puncak, jalanan didominasi kerikil dan bebatuan vulkanik dari sisi lava yang mengeras. Media ini mudah terlepas jika diinjak, hingga membuat pijakan kurang stabil. Setibanya di puncak gunung Api Banda, Sang Legenda menunjukkan, betapa eloknya negeri rempah di timur.

Danau Batur

Gunung Batur (1.717 m) merupakan sebuah gunung api paling aktif di pulau Bali berbentuk stratovolcano. Sepanjang 2 abad, sudah meletus lebih dari 20 kali. Salah satunya pada tahun yang sama dengan erupsi Gunung Agung (1963).

Dari puncak gunung, kontur melandai hingga kaldera kawah purba yang membentuk telaga terbesar di Pulau Dewata. Danau Batur memiliki luas sekitar 18 km persegi, berisi air biru kehijauan yang berkilau ketika terpapar sinar matahari pagi. Di sisi timur terlihat Gunung Abang (2.52 m) memagarinya. Pucuk pepohonan cemara, sabuk hutan hujan tropis dan atap-atap rumah berbentuk khas bangunan Bali bisa dinikmati lamat-lamat dari kejauhan. Keelokan Danau Batur akan makin terasa ketika kalian menemukan teras terbuka Lakeview, yang menghadap langsung ke Danau.

Talamau

Gunung Talamau memiliki alam yang terkesan lebih asli dengan pemandangan deretan danau lahan basah dekat puncaknya. Meski medan pendakiannya cukup panjang dan menantang, jalur ke titik awal pendakian cukup mudah. Gunung ini kaya air di tiap pemberhentiannya sehingga tak perlu membawa bekal air banyak. Juga tak sulit untuk bersua hewan liar, di sini akan terlihat burung enggang dan siamang.

Danau-danau yang dinamai Talago Puti Sangko bulan dan dipercayai sebagai tempat mandi bidadari akan terlihat Padang Siranjano. Pemandangannya sangat indah sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *